Pers: Nova Fitriani
Sembilan WartaGlobal.com
Bandar Lampung – DPRD Provinsi Lampung soroti adanya tunawisma yang meninggal dunia di pelataran toko di Bandar Lampung.
DPRD Lampung pun meminta kepada pemerintah daerah untuk serius dalam penanganan tunawisma.
Anggota DPRD Lampung Aprilliati menyebut, adanya tunawisma yang meninggal di Bandar Lampung menjadi penanda masih adanya fenomena tunawisma yang menggantungkan hidupnya di ibu kota Provinsi.
Menurutnya, Dinas Sosial, baik di Pemkot Bandar Lampung maupun Dissos Pemprov Lampung untuk serius menangani fenomena ini.
“Dinas sosial baik di kota maupun provinsi harus menyikapi ini (fenomena tunawisma di Bandar Lampung),” Aprilliati kepada Tribun Lampung, Selasa (14/2/2023).
Menurut dirinya, sangatlah disayangkan jika program pemerintah yang diperuntukan bagi tunawisma hanya sebatas pendataan belaka.
Dirinya menginginkan ada solusi yang efektif untuk menangani fenomena tunawisma yang ada di Bandar Lampung yang jadi ibu kota Provinsi Lampung.
“Tunawisma ini kan bisa ditempatkan di panti-panti sosial, panti tunawisma yang ada di Kabupaten/Kota,” ucapnya.
Jika tidak ada panti sosial yang bisa menampung tunawisma, lanjut Aprilliati, seharusnya pemerintah mengalokasikan anggaran untuk membuat panti tunawisma.
Keberadaan panti tunawisma ini bisa menanggulangi para tunawisma yang tidur atau tinggal di ruang publik. Seperti di taman atau di emperan toko.
“Kalau ada penganggaran untuk itu, ya bawa saja,” sebut Aprilliati.
Jika tida, lanjutnya, Pemda bisa menjadikan UPT yang berkaitan dengan penanganan kasus sosial untuk menjadi tempat penampungan sementara tunawisma ini.
Diketahui, seorang tunawisma di Bandar Lampung ditemukan meninggal di depan toko alat sekolah di Jalan Raden Intan, Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Senin (13/2/2023) pagi.
Tunawisma yang ditemukan meninggal itu bukanlah warga Gunung Sari, Enggal, Bandar Lampung, Lampung.
Polisi yang turun untuk melakukan pemeriksaan, tidak mendapati adanya tanda tindak kekerasan pada tubuh korban.
Diduga tunawisma yang meninggal itu mengidap penyakit tertentu.
Mayat tunawisma yang meninggal tersebut kemudian dievakuasi ke rumah sakit.