Pesawaran,Sembilanwartaglobal.com-Warga desa Karang Anyar, kecamatan Gedong Tataan, kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung mengaku kecewa kepada pemerintah Desanya, karena merasa bantuan yang diberikan kepada beberapa warga dinilai tidak tepat sasaran.
Ironisnya, warga yang enggan disebutkan namanya, ini mengatakan ada beberapa warga yang dinilai mampu tapi menjadi penerima bantuan, seperti yang dikutip cakra86.com pada (22/5/20).
”Saya udah liat data yang terima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari aparat desa, aneh ada yang mampu tapi kok dikasih BLT kan aneh, padahal katanya ini buat orang miskin,” terangnya warga tersebut.Warga tersebut berharap kepada pemerintah agar dapat lebih teliti dan benar-benar memperhatikan kelayakan para penerima BLT, supaya Dana tersebut bisa sampai kepada masyarakat yang benar-benar layak menerimanya.
”Maunya data yang udah ada diperbaiki lagi dan diganti, kalo yang bukan orang miskin ngapain dikasih digantiin aja sama yang beneran miskin,”pungkasnya warga itu.
Mengutip dari laman kemenkeu RI Pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa Untuk menjaga daya beli masyarakat miskin di perdesaan yang terdampak situasi virus corona (Covid-19).
Syarat penerimanya adalah keluarga miskin yang bukan termasuk penerima Program Keluarga Harapan (PKH), tidak memperoleh Kartu Sembako dan Kartu Prakerja.
Pendataan calon penerima BLT Desa mempertimbangkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial.
Ketentuan mengenai mekanisme pendataan, penetapan data penerima manfaat, dan pelaksanaan pemberian BLT Desa dilakukan sesuai ketentuan Menteri Desa PDTT.
Besaran BLT adalah Rp600.000/bulan/ Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang diberikan selama 3 bulan, yaitu April hingga Juni 2020. (Sufi)