LAMPUNG TENGAH-Forum Badan Usaha Milik Kampung (FBUMK) Kabupaten Lampung Tengah adakan kegiatan pelatihan Penguatan Kapasitas Badan Usaha Milik Kampung (BUMK). Kegiatan yang di ikuti oleh 11 Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) diantara nya BUMK Kampung Bangun Rejo,BUMK Kampung Gaya Baru III , BUMK Kampung Poncowati, BUMK Kampung Varia Agung, BUMK Kampung Ratna Katon, BUMK Kampung Way Pengubuan,BUMK Dempo Mekar Jaya Kampung Mojokerto,BUMK Gemah Ripah Kampung Sangun Ratu,BUMK Kampung Candi Rejo,BUMK Kampung Tanjung Anom dan BUMK Kampung Sri Sawahan Minggu (06-09-2020).

Pada kegiatan pelatihan yang di laksanakan hari Minggu 06 September 2020 di Kebun Edukasi,sejumlah Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) disiapkan untuk menjadi supplier atau pemasok e-warung dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Lampung Tengah. Pengelola BUMK diberikan pelatihan dan pembinaan pada program penguatan Kapasitas Badan Usaha Milik Kampung

Ketua Forum Badan Usaha Milik Kampung Kabupaten Lampung Tengah, Anwar, mengatakan,”melalui forum ini dibangun komunikasi antar pengelola BUMK. Selain untuk saling tukar informasi, forum ini juga untuk penguatan kelembagaan BUMK serta saling sharing pengalaman dan pengetahuan dalam mengelola BUMK baik pengelolaan administrasi maupun kegiatan-kegiatan pengelolaan unit-unit usaha yang ada di BUMK nya masing,selain yang pengurus BUMK dapet dari pendamping Kampung ataupun pelatihan-pelatihan lain nya.

Masih menurut Anwar,”kegiatan hari ini kami Forum BUMK mengundang 6 kampung,namun yang hadir pada kegiatan hari ini ada 11 BUMK yang hadir.Materi yang kita sampaikan pada hari ini yaitu BUMK-BUMK ini belajar dan membedah bagaimana menjadi penyedia barang dan jasa termasuk menjadi supplier e-warung.”tutur Anwar

Kegiatan yang dilaksanakan di lebun edukasi Gunung Sugih ini di hadiri dan di suport oleh Ketua DPRD Kabupaten Lampung Tengah, Sumarsono.

Sumarsono mengatakan,”Saya mendorong BUMK menjadi supplier e-warung agar perekonomian kampung meningkat. Seluruh potensi yang ada di kampung dimanfaatkan. Dengan demikian, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapat bantuan pangan yang yang dihasilkan dari kampungnya dan dikelola oleh pengurus BUMK yang ada di lampung nya juga. Selain itu ekonomi bergerak karena bahan makanan diambil dari wilayah setempat. BUMK berkembang dan mampu menghasilkan pendapatan untuk kampung. Mulai hari ini sedikit demi sedikit kami lakukan penguatan kelembagaan BUMK.Pelatihan semacam ini bergulir terus sampai semua BUMK siap maju dan berkembang,” Tegas Sumarsono.

Sementara itu Kabid Pengembangan Usaha Ekonomi Kampung Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK) Kabupaten Lampung Tengaheng, mewakili Kepala Dinas PMK Firdaus Rokain, mengatakan,” dari 297 BUMK se-Lamteng, diperkirakan 10 persennya atau 29 BUMK telah memiliki kapasitas untuk menjadi supplier e-warung.

“Mengingat tidak adanya ketentuan khusus, supplier e-warung bisa siapa saja, termasuk BUMK. Jika terealisasi, penguatan kelembagaannya akan didampingi Dinas PMK, sementara perannya sebagai supplier didampingi dinas terkait lainnya,” katanya.
Dia mengatakan hingga saat ini, dari 297 BUMK se-Lamteng, baru BUMK di Varia Agung yang berhasil menjadi supplier e-warung.

Salah satu pengurus BUMKyang sudah menjalankan usaha suplaier E-Warung yaitu Pengurus BUMK Agungjaya, Kampung Varia Agung, Seputih mataram, Sella Agustina, mengatakan,” untuk mengawali usaha sebagai supplier e-warung pada program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), yang diperlukan pertama dukungan Kepala kampung, penguatan mental pengelola BUMK dan membuat jaringan agar BUMK memperoleh bahan pangan dari tangan pertama.

“Kami sudah dua bulan jadi supplier E-Warung. Bulan pertama BUMK untung Rp.8 juta, bulan kedua Rp.10 juta. Kemampuan kami sempat diragukan, tetapi kami bisa,” kata Sella.(iwan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here